REVIEW BUKU:
‘MELIHAT API BEKERJA - AAN MANSYUR’
Identitas Buku :
Judul : Melihat Api Bekerja: Kumpulan Puisi
Penulis : M Aan Mansyur
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Genre : Puisi, Sastra
Terbit : April 2015
Tebal : 155 halaman
Aku benci berada diantara orang-orang yang bahagia.
Mereka bicara tentang segala sesuatu tapi kata-kata mereka tidak mengatakan apa-apa. Mereka tertawa dan menipu diri sendiri menganggap hidup mereka baik-baik saja. Mereka berpesta dan membunuh anak kecil dalam diri mereka.
Aku senang berada diantara orang-orang yang patah hati. Mereka tidak banyak bicara, jujur, dan berbahaya. Mereka tahu apa yang mereka cari. Mereka tahu dari diri mereka ada yang telah dicuri.
( Menikmati Akhir Pekan )
Buku ini adalah buku kumpulan puisi-puisi karya M Aan Mansyur yang total jumlahnya 54 judul. Dalam puisi-puisinya tema yang menjadi latar belakangnya adalah kisah perjalanan hidup seorang manusia dengan berbagai macam konflik dan perasaan misalnya puisi berjudul ‘Pulang ke Dapur Ibu’ yang bertemakan rasa rindu seorang tokoh aku pada kasih sayang ibunya atau puisi yang berjudul ‘Telanjang di Depan Cermin’ yang bertemakan seorang tokoh aku yang mencari refleksi dari seluk-beluk dirinya sendiri.
Pada teknik penyampaian puisinya, seluruh sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang pertama tunggal dengan tokoh aku.
Sedangkan untuk latar tempat dan suasana disesuaikan dengan puisi tersebut.
Misalnya pada bait berikut:
Kekantor polisi -aku benci kantor
polisi- aku datang pagi-pagi. Minggu
lalu dompetku hilang dan harus
menjadi urusan negara.
(Mengurus Surat Keterangan Hilang, hal.99)
Latar tempat yang diambil adalah kantor polisi dan suasana yang ketidaknyamanan digambarkan oleh si tokoh.
Kelebihan dari buku kumpulan puisi ini yaitu bagaimana puisi di tuliskan dalam gaya bahasa yang berbeda dari puisi pada umumnya, seperti bahasa sehari-hari yang lebih santai digunakan kehidupan masyarakat namun tetap diisi dengan makna kiasan dan metafora yang unik. Ditambah dengan ilustrasi yang dilampirkan pada setiap judul puisi yang memberikan unsur artistik dan estetika yang tinggi dan tentunya dapat dinikmati oleh para pembaca tanpa rasa bosan.
Kekurangan dari buku kumpulan puisi ini yaitu font yang dipakai untuk menuliskan puisi-puisinya menjadi terlalu kecil karena mungkin berkaitan dengan pembagian halaman penulisan puisi dengan halaman gambar ilustrasi.
Melihat Api Bekerja adalah buku kumpulan puisi yang saya beli pertama kali. Sebelumnya saya sama sekali tidak berminat dengan puisi karena barangkali bahasanya yang lumayan tinggi dan sulit dipahami. Namun setelah saya membaca puisi-puisi dalam buku ini, saya merasa bahwa puisi dapat pula menyamar menjadi bahasa ringan dan pembawaan yang santai namun tetap mempunyai makna yang menyentuh perasaan dan bukan apa-apa tanpa permainan diksi. Melihat Api Bekerja adalah karya sastra yang mengubah pandangan sempit saya mengenai puisi.
Saya setuju dengan kata pengantar (Mendengarkan Larik-Larik Aan Mansyur) oleh Sapardi Djoko Damono. Beliau mengatakan: ‘Saya merasa seperti mendengarkan si penyair sedang mendongeng di hadapan saya, tidak seperti membaca ujud visual dua sajak. Saya merasa Aan berhadapan dengan saya dan dengan seenaknya menyampaikan apa yang terlintas dalam pikirannya’.
Saya pun merasa bahwa puisi-puisi karya Aan Mansyur ini membuat saya masuk dalam dunia imajinasi yang terasa nyata dengan apa yang telah ia tuliskan dalam puisinya. Karena puisi yang ditulisnya ini disusun dengan cara yang agak berbeda dengan puisi pada umumnya. Apabila para penulis biasa membuat karyanya lebih singkat dan memakai bahasa yang terkadang sulit dicerna dan dipahami, puisi yang dibawakan ini menggunakan bahasa yang santai namun tetap menyimpan sebuah makna yang dalam karena dikemas unik oleh si penulis sehingga merupakan sebuah kejutan besar oleh pembacanya.
Unsur puisi ini juga yang membuat pembaca berfikir untuk mendalami isi yang disampaikan oleh penulis
Misalnya pada bait:
Agar aku memiliki satu hal indah
Yang bisa membuat dadaku
Bersedih sebelum tidur memeluk
Diri sendiri dan tidak memimpikan
Apa-apa selain masa silam di
Rahimmu
(Surat Penduk buat Ibu di Kampung, hal.137)
Pilihan kata dalam puisi ini mengandung isi yang berlawanan antara positif dan negatif, hal ini tentunya akan membuat para pembaca berpikir akan kerancuan dalam kalimat tersebut sebelum akhirnya menemukan makna yang sebenarnya.
Selain itu buku ini juga dilengkapi oleh ilustrasi karya Muhammad Taufiq (Emte). Menggabungkan dua unsur visual dan kata yang menyatu menjadi gambaran puisi dengan sentuhan seni. Ilustrasi inipun digambar tidak begiru jelas melambangkan isi dari puisi namun sengaja dibuat dengan abstraknya, dengan ini pembaca lebih puas untuk membayangkan lebih jauh lagi atau menggambarkan lebih dalam lagi dengan isi yang ia tangkapnya sendiri
Menurut saya buku ini adalah buku yang wajib dimiliki oleh semua orang khususnya para penikmat sastra. Karena kualitas puisi yang mewah walau penggunaan bahasanya sederhana dan kumpulan puisi-puisi M Aan Mansyur ini tentunya sangat menginspirasi setiap orang yang membacanya untuk berkarya lebih besar lagi.
Selain itu buku ini juga dilengkapi oleh ilustrasi karya Muhammad Taufiq (Emte). Menggabungkan dua unsur visual dan kata yang menyatu menjadi gambaran puisi dengan sentuhan seni. Ilustrasi inipun digambar tidak begiru jelas melambangkan isi dari puisi namun sengaja dibuat dengan abstraknya, dengan ini pembaca lebih puas untuk membayangkan lebih jauh lagi atau menggambarkan lebih dalam lagi dengan isi yang ia tangkapnya sendiri
Menurut saya buku ini adalah buku yang wajib dimiliki oleh semua orang khususnya para penikmat sastra. Karena kualitas puisi yang mewah walau penggunaan bahasanya sederhana dan kumpulan puisi-puisi M Aan Mansyur ini tentunya sangat menginspirasi setiap orang yang membacanya untuk berkarya lebih besar lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar