Sosok makhluk berjiwa yang tersesat diantara dimensi impi dan kenyataan
Kamis, 08 Desember 2016
CURHAT: Deadline!
Malam,
Minggu-minggu ini saya benar-benar harus melahap tumpukan tugas yang sebelumnya tidak saya sentuh. Ya, salah-satu keahlian saya memang menunda perkerjaan. Hingga saat menjelang dikumpulkan barulah saya begadang hingga malam dan menguras energi saya untuk menghabisi kertas-kertas tugas sambil memaki.
Saya menyukai tugas-tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah saya. Setidaknya, tugas tersebut memang tidak butuh setitik otak untuk berfikir cerdas yang bertitik tumpu pada rasionalitas namun butuh berfikir cerdas untuk membuat segudang kreativitas tanpa batas.
Semenjak menjadi mahasiswa program studi Sastra Indonesia, saya memang bersyukur bahwa mata kuliah yang tersedia memang tidak selalu ( bahkan tidak pernah ) memakai rumus-rumus yang menyiksa otak lemah saya ( saya membenci angka-angka ). Namun saya juga merasa masih mengalami kesulitan saat membuat sebuah karangan, esai, ataupun berbagai karya sastra lainnya. Saya merasa tulisan saya belum begitu mapan untuk dibaca apalagi jika dibandingkan dengan tulisan teman-teman saya yang lainnya. Saya juga merasa jika saya menulis karangan tertentu, pertama-tama saya harus punya modal mood bagus atau pengalaman yang 'menjatuhkan' dan 'menerbangkan'. Darisanalah kemudian ide akan datang dan merangsang saya menulis suatu karya.
Namun untuk tugas? Bagaimana saya merangsang timbulnya mood bagus saat mengerjakan tugas? Tentu hal tersebut sangat sulit dilakukan. Maka hal yang akan saya lakukan adalah menunggu h-1 tugas dikumpulkan dan otak saya terpaksa bekerja rodi untuk tugas berlipat-lipat ( sungguh ironi )
Tugas-tugas saya sebenarnya dikumpulkan untuk akhir semester, namun karena terlalu banyak dan sesak, saya kini berusaha menyicil sedikit demi sedikit walaupun berat rasanya. Bersyukurlah teman-teman saya ( yang tidak rajin-rajin benar ) mengingatkan dan kadang mengajak saya mengerjakan tugas bersama. Karena tentunya menjelang akhir semester saya dan mereka masih ingin punya waktu untuk tidur. Bukan sekedar menghabiskan waktu dengan beban-beban fikiran
CIAO!
--
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar